Sabtu, 24 Mei 2014

SEJARAH PERADABAN ISLAM / TUGAS UJIAN SEMESTER GANJIL

NAMA                                    : LAILAN SAKINAH
NIM                                        : 35.12.3.152
JUR/SEM                                : PMM-5/III   
M.KUL                                   : SEJARAH PERADABAN ISLAM
DOSEN PEMBIMBING       : SOLIHAH TITIN SUMANTI, S.Ag, M.Ag

TUGAS UJIAN SEMESTER GANJIL

1)      Gambarkan geografis daerah Asia Tenggara dan Negara-negara yang termasuk didalamnya ?
      Jawab:  Berdasarkan letak geografis, Asia Tenggara terletak diantara 2 Benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan 2 Samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Wilayah Asia Tenggara berada di antara tiga daerah perairan, yaitu Samudra Hindia dan Teluk Benggala di bagian barat, Laut Cina Selatan di utara dan Samudra Pasifik di timur. Secara geografis, Asia Tenggara dapat dibagi menjadi dua wilayah, Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM).
Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah
1. Kamboja.
2. Laos.
3. Myanmar.
4. Thailand.
5. Vietnam.
Negara-negara yang termasuk ATM adalah
1. Brunei Darussalam.
2. Filipina.
3. Indonesia.
4. Malaysia.
5. Singapura.
6. Timor Leste.
Batas-batas wilayah Asia Tenggara :
a. Batas utara              : Cina, India, Samudera Pasifik.
b. Batas selatan           : Samudra Hindia dan Laut Arafuru.
c. Batas barat              : India, Bangladesh dan Samudra Hindia.
d. Batas timur             : Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Letak wilayah Asia Tenggara sangat strategis karena berada di antara dua samudera yang menghubungkan negara-negara barat dan timur sehingga menguntungkan kegiatan perdagangan dan pariwisata di Asia Tenggara. Wilayah Asia Tenggara dilewati garis ekuator yang melewati negara Indonesia dan garis balik utara yang melewati negara Myanmar. Asia Tenggara adalah sebuah kawasan dibenua Asia bagian tenggara.

2)      Tuliskan teori-teori yang berkembang tentang proses masuknya islam di Asia Tenggara ?
Jawab: Teori pertama, Islam dari semenanjung tanah Arab, dengan tokoh John Crawford disokong oleh Professor Syed Naquib al-Attas, memaparkan bukti bahwa Islam masuk ke Asia Tenggara dari semenanjung Arab dengan bukti seperti: Menerusi perdagangan melalui catatan China, Pedagang Arab (Menguasai perdagangan, Menetap, Membina perkampungan, Melalui perkawinan, Interaksi dengan pedagang setempat, Menerapkan kehidupan dan nilai Islam). Wujud perkampungan Islam Ta-Shih di Sumatera Utara, Wujud persamaan tulisan dan kesusteraan Asia Tenggara dengan Arab, Perkataan Arab dalam tulisan jawi, Adat resam dan kebudayaan dipengaruhi budaya Arab, Karya tempatan tentang pengislaman raja-raja dan Bahasa dan gaya penulisan dalam Bahasa Arab digunakan dalam kitab agama. Menekankan peran kaum pedagang yang telah melembagakan diri mereka di beberapa wilayah pesisir lndonesia, dan wilayah Asia Tenggara yang lain yang kemudian melakukan asimilasi dengan jalan menikah dengan beberapa keluarga penguasa lokal yang telah menyumbangkan peran diplomatik, dan pengalaman lnternasional terhadap perusahaan perdagangan para penguasa pesisir. Kelompok pertama yang memeluk agama lslam adalah dari penguasa lokal yang berusaha menarik simpati lalu-lintas Muslim dan menjadi persekutuan dalam bersaing menghadapi pedagang-pedagang Hindu dari Jawa. Beberapa tokoh di wilayah pesisir tersebut menjadikan konversi ke agama lslam untuk melegitimasi perlawanan mereka terhadap otoritas Majapahit dan untuk melepaskan diri dari pemerintahan beberapa lmperium wilayah tengah Jawa.
Teori kedua, Islam dari China dengan tokoh Emanuel Gadinho Eredia  dan S.Q Fatimi, mempunyai bukti bahwa Islam datang ke Asia Tenggara dari China sebagai berikut: Pusat perniagaan terkenal dikalangan orang Arab ialah Canton, Pedagang Arab menyebarkan Islam kepada pedagang Cina, Pedagang Cina Islam menyebarkan Islam ke Asia Tenggara ketika berdagang, Pedagang Islam dari Canton berpindah ke Asia Tenggara pada 876 Masehi, Penemuan batu bersurat terengganu di Kuala Berang dan Terengganu Persamaan unsur senibina China pada masjid-masjid di Nusantara. Menekankan peran kaum misionari dari Gujarat, Bengal dan Arabia. Kedatangan para sufi bukan hanya sebagai guru tetapi sekaligus juga sebagai pedagang dan politisi yang memasuki lingkungan istana para penguasa, perkampungan kaum pedagang, dan memasuki perkampungan di wilayah pedalaman. Mereka mampu mengkomunikasikan visi agama mereka dalam bentuknya, yang sesuai dengan keyakinan yang telah berkembang di wilayah Asia Tenggara. Dengan demikian dimungkinkan bahwa masuknya Islam ke Asia Tenggara agaknya tidak lepas dengan kultur daerah setempat.
Teori ketiga, Islam ke Asia Tenggara dari India dengan tokoh Snouck Hurgronje dan mempunyai bukti sebagai berikut: Hubungan perdagangan antara India dengan Asia Tenggara sudah lama, Pedagang India Islam menyebarkan Islam pada pedagang dan masyarakat tempatan mereka berlabuh dan Batu marmar pada batu nisan Malik al-Salih di Pasai mempunyai ciri buatan India. Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat umum dari pada bagi kalangan elite pemerintah. Islam telah menyumbang sebuah landasan ldeologis bagi kebajikan lndividual, bagi solidaritas kaum tani dan komunitas pedagang, dan bagi lntegrasi kelompok parochial yang lebih kecil menjadi masyarakat yang lebih besar.

3)      Uraikan bagaimana proses masuknya Islam ke Asia Tenggara ?
Jawab: Proses masuknya islam di Asia Tenggara masih belum tersingkap seluruhnya. Penyebabnya antara lain kajian sejak islam dengan berbagai aspeknya di Asia tenggara oleh kalangan sejarawan asing mupun pribumi, belum mampu merumuskan suatu paradigma historis yang dapat dijadikan pegangan bersama-sama. Kadang-kadang sulit dipertemukan satu sama lain.[1]
Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses masukya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu:[2]
1.      Saluran perdagangan
Pada  taraf  permulaan,  proses  masuknya  Islam  adalah  melalui  perdagangan. Kesibukan lalulintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Perkembangan selanjutnya mereka mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
2.      Saluran perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada  kebanyakan  pribumi,  sehingga  penduduk  pribumi  terutama  puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar. Sebelum dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim. Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi.
3.      Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar  tasawuf  mengajarkan teosofi  yang bercampur dengana jalan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini puteri-puteri bangsawan setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mererka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.
4.      Saluran prendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kyai-yiai dan ulama. Di pesantren atau pondok calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu mengajarkan Islam.
5.      Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.
6.      Saluran politik
Awalnya pemerintah kolonial memberikan kemerdekaan kepada umat Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya sepanjang tidak mengganggu kekuasaan pemerintah Belanda. Sedangkan dalam bidang politik, pemerintah melarang keras orang Islam membahas hukum Islam baik dari Al-qur’an maupun Sunnah yang menerangkan tentang politik kenegaraan atau ketatanegaraan.[3]




4)      Bagaimana Perkembangan Islam di Negara-negara Asia Tenggara ketika Islam sudah menjadi komunitas di Negara-negara tersebut pada aba ke-13 ?
Jawab:
            Penyebaran Islam di Asia Tenggara yang tidak terlepas dari kaum pedagang Muslim. Hingga kontrol ekonomi pun di monopoli oleh mereka. Disamping itu pengaruh ajaran Islam sendiripun telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Masyarakat Asia Tenggara.
Islam mentransformasikan budaya masyarakat yang telah di-Islamkan di kawasan ini, secara bertahap. Islam dan etos yang lahir darinya muncul sebagai dasar kebudayaan. Namun dari masyarakat yang telah di-Islamkan dengan sedikit muatan lokal. Islamisasi dari kawasan Asia Tenggara ini membawa persamaan di bidang pendidikan. Pendidikan tidak lagi menjadi hak istimewa kaum bangsawan. Tradisi pendidikan Islam melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Setiap Muslim diharapkan mampu membaca al-Qur’an dan memahami asas-asas Islam secara rasional dan dan dengan belajar huruf Arab diperkenalkan dan digunakan di seluruh wilayah dari Aceh hingga Mindanao. Bahasa-bahasa lokal diperluasnya dengan kosa-kata dan gaya bahasa Arab. Bahasa Melayu secara khusus dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari di Asia Tenggara dan menjadi media pengajaran agama. Bahasa Melayu juga punya peran yang penting bagi pemersatu seluruh wilayah itu.
            Diwilayah bimbingan para ulama Arab dan dukungan negara, wilayah ini melahirkan ulama-ulama pribumi yang segera mengambil kepemimpinan islam diwilayah ini. Semua perkembangan bisa dikatakan karena islam, kemudian melahirkan pandangan hidup kaum muslim yang unik di wilayah ini. Sambil tetap memberi penekanan pada keunggulan islam, pandangan hidup ini juga memungkinkan unsur-unsur lokal masuk dalam pemikiraran para ulama pribumi.[4]
            Ketika Islam berkembang di Asia Tenggara, pada abad ke-13 mereka menjalin hubungan muslim Cina, Bengal, Gujarat, Iran, Yaman, dan Arabia Selatan. Kenyataannya bahwasannya warga muslim malayah dan indonesia adalah pengikut imam Syafi’i membuktikan bahwasannya india selatan merupakan sumber utama islam.[5]
            Perkembangan islam pada abad ke-13 sebagai akibat terjadinya perubahan jalan laut perdagangan yang tadinya melalui selat sunda, berubah melewati selat malaka. Perubahan ini mempengaruhi timbulnya pusat perdagangan islam di selat malaka. Perluasan di tunjang oleh adanya perubahan  politik di india, runtuhnya kekuasaan brahmana yang diikuti dengan timbulnya kekuasaan politik mongol (1526) dan jatuhnya kerajaan Vijayanagar (1556) perubahan politik inilah yang memberi peluang kepada agama islam untuk mengembangkan pengaruhnya di nusantara.[6]
            Perkembangan Islam di Asia Tenggara khususnya di negara Indonesia dan Malaysia, menghasilkan dampak positif bagi Islam yang ada di negara-negara sekitarnya. Thailand, Singapura, Philipina sampai ke negara Myanmar pun mendapat pengaruh dari keduanya. Akan tetapi negara-negara yang mendapat pengaruh tersebut masih menjadi kelas dua atau minoritas. Singapura sebagai salah satu negara yang umat Muslimnya masih sedikit, mulai menunjukan semangat keislamanya.
            Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Asia Tenggara, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Islam masuk di Asia Tenggara khususnya di Indonesia dan Thailand terpaut jauh. Islam masuk ke Indonesia pada abad 7 M sedangkan masuk ke Thailand pada abad ke 13 M, namun kulturnya hampir sama yaitu antara Indonesia dan Thailand sama-sama sebelum Islam masuk terlebih dahulu berkembang agama Hindu dan Budha. Letak perbedaan yang signifikan adalah bahwa pada perkembangan berikutnya Islam di Indonesia lebih menjadi umat yang mayoritas bahkan menduduki peringkat pertama umat Islam yang terbanyak di dunia, sedang Islam di Thailand hanya dapat berkembang pada daerah Thailand selatan (Pattani) dan menjadi penduduk minoritas dengan banyak terdapat perlakuan yang diskriminatif dinegaranya. Islam di Indonesia berkembang dengan pesat, bahkan banyak kebijakan pemerintah terkait masalah keagamaan sebagai contoh dalam bidang pendidikan. Namun demikian kebebasan yang diberikan pemerintah setempat dalam hal pengembangan umat merupakan hal positif demi perkembangan umat Islam di Thailand. Akan tetapi tetap bahwa Islam di Thailand sangat kontradiktif dengan apa yang terjadi dengan Islam di Indonesia.

5)      Apakah masyarakat Islam pada abad ke-13 sudah menjadi komunitas yang dapat menciptakan peradaban di Negara-negara Asia Tenggara tersebut ? kalau jawaban “ya” lanjutkan pertanyaan nomor 6 jika “ tidak” berikan alasan.
Jawab: Ya

6)      Bagaimana komunitas Islam dapat menciptakan peradaban dinegara-negara Asia Tenggara ?
Jawab:
Abad ke-13 M, mulai muncul persentuhan antara penduduk Deutro melayu dengan pedagang muslim Arab, Persia dan India, lalu proses Islamisasi berjalan dengan mulus, hingga pada akhirnya lahirlah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Raja pertama kerajaan ini adalah al-Malikul Saleh, sedang rajanya yang terkenal adalah Sulthan Iskandar Mulia dan Sulthan Iskandar Tsani. Kerajaan Samudra Pasai mengembangkan kekuasannya sampai ke Semenanjung Malaka, Pariaman, Tiku dan Palembang, hingga masuk ke pantai Utara Jawa. Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis hal ini menambah mata rantai penting bagi pedagang untuk pindah ke wilayah Aceh.
       Di wilayah Jawa memang sudah terjadi proses islamisasi pada abad ke 11 – 12 M, namun berjalan dengan lambat akibat masih mendominasinya kekuasaan Majapahit. Hal ini terlihat dari beberapa bukti sejarah, seperti makam Fatimah binti Maimun di Leran Gersik Jawa Timur.
Pembawa ajaran Islam ke Wilayah Nusantara adalah terdiri dari para pedagang dan para sufi. Kemudian mereka berinteraksi dengan penduduk pribumi dalam jangka pendek (sambil menunggu musim pelayaran) untuk berpindah ke negara asal atau negara lain. Dalam jangka panjang saudagar yang pernah datang ke nusantara atau yang belum mulai bermukim bahkan melangsungkan perkahwinan dengan penduduk pribumi. Dari perkahwinan ini lahir komunitas baru, terutama di pesisir-pesisir pantai.
       Pada masa ini kerajaan-kerajaan Islam sudah mulai berdiri, seperti Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Selanjutnya kerajaan Majapahit. Pada masa ini perkembangan Islam semakin meluas hingga ke penjuru tanah jawa dan menyebar ke pulau-pulau lain, seiring dengan jayanya masa kerajaan Demak dan Majapahit.

7)      Sebutkan bentuk-bentuk peradaban yang ada di Negara-negara Asia Tenggara ?
Jawab: Bentuk-bentuk peradaban yang ada di negara-negara Asia Tenggara
1)      Islam di Malaysia
Hasil peradaban Islam di Malaysia ini juga tidak kalah dengan negara-negara Islam lain, seperti :
ü  Adanya bangunan-bangunan mesjid yang megah seperti Masjid Ubaidiyah di Kuala Kancong.
ü  Banyaknya bangunan-bangunan sekolah Islam.
ü  Berlakunya hukum Islam pada pemerintahan Malaysia (hukum Islam di Malaysia mendapat kedudukan khusus karena dijadikan hukum negara).
2)      Islam di Indonesia
Peradaban islam di indonsia lebih banyak tampak di bidang seni ataupun budaya, seperti:
ü  Batu Nisan
            Kebudayaan Islam di Indonesia mula-mula masuk ke Indonesia dalam bentuk batu nisan. Di Pasai masih dijumpai batu nisan makan Sultan Malik al-Saleh yang wafat pada tahun 1292. Batunya terdiri dari pualam putih diukir dengan tulisan arab yang sangat indah berisikan ayat al-qur’an dan keterangan tentang orang yang dimakamkan serta hari dan tahun wafatnya. Makam-makam yang serupa dijumpai juga di Jawa, seperti makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik.


ü Arsitektur (Seni Bangunan)
            Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, istana. Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut:
a.      Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.
b.      Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.
c.       Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.
Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya. Di masjid-masjid itulah menurut sejarah, para wali mengajarkan agama Islam.  Selain bangunan masjid sebagai wujud akulturasi kebudyaan Islam, juga terlihat pada bangunan makam. 
ü Seni Rupa
            Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir. Ukiran ataupun hiasan, selain ditemukan di masjid juga ditemukan pada gapura-gapura atau pada pintu dan tiang. Untuk hiasan pada gapura.
ü Aksara dan Seni Sastra
            Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran.
3)      Islam di Laos
            Peradaban islam di laos sangatlah sedikit, karena laos adalah negara yang mana jumlah masyarakat muslimnya yang paling kecil di Asia Tenggara. Walaupun demikian mereka tetap teguh memegang agama Islam. Bentuk peradabannya sbb:
            Mereka memiliki masjid besar kebanggaan. Letaknya di ruas jalan yang terletak di belakang pusat air mancur Nam Phui. Masjid ini dibangun dengan gaya neo-Moghul dengan ciri khas berupa menara gaya Oriental.
Masjid ini juga dilengkapi pengeras suara untuk adzan. Ornamen lain adalah tulisan-tulisan di dalam masjid ini ditulis dalam lima bahasa, yaitu Arab, Tamil, Lao, Urdu, dan Inggris. Selain kelompok Muslim Chin Haw, ada lagi kehadiran kelompok Muslim lainnya di Laos yaitu komunitas Tamil dari selatan India. Muslim Tamil dikenal dengan nama Labai di Madras dan sebagai Chulia di Malaysia dan Phuket. Mereka masuk Vientiane melalui Saigon yang masjidnya memiliki kemiripan dengan masjid mereka di Tamil.
4)      Islam di Thailand
                 Peradaban yang ada di thailand hanyalah berupa masjid-masjid saja, karena penduduk thailand yang bermayoritas islam sangatlah sedikit. Banyak dari mereka hanyalah bertempat tinggal di wilayah-wilayah terpencil.
5)      Islam di Muangthai
Perkembangan Islam di Muagthai telah banyak membawa peradaban-peradaban, misalnya :
ü  Di Bangkok sekitar 2000 bangunan masjid yang sangat megah dan indah.
ü Golongan tradisional dan golongan ortodoks telah menerbitkan majalah “Rabittah”
ü Golongan modernis berhasil menerbitkan jurnal “Al Jihad”.

8)      Uraikan hubungan antar Asia Tenggara dalam menciptakan peradaban intelektual muslim?
Jawab:
            Hubungan antar Asia Tenggara dalam menciptakan peradaban intelektual muslim, yaitu:
Pada term penyebaran Islam di Asia Tenggara yang tidak terlepas dari kaum pedagang Muslim. Hingga kontrol ekonomi pun di monopoli oleh mereka. Disamping itu pengaruh ajaran Islam sendiripun telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Masyarakat Asia Tenggara. Islam mentransformasikan budaya masyarakat yang telah di-Islamkan di kawasan ini, secara bertahap.
            Islam dan etos yang lahir darinya muncul sebagai dasar kebudayaan. Namun dari masyarakat yang telah di-Islamkan dengan sedikit muatan lokal. Islamisasi dari kawasan Asia Tenggara ini membawa persamaan di bidang pendidikan. Pendidikan tidak lagi menjadi hak istimewa kaum bangsawan. Tradisi pendidikan Islam melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Setiap Muslim diharapkan mampu membaca al Qur’an dan memahami asas-asas Islam secara rasional dan dan dengan belajar huruf Arab diperkenalkan dan digunakan di seluruh wilayah dari Aceh hingga Mindanao. Bahasabahasa lokal diperluasnya dengan kosa-kata dan gaya bahasa Arab.
            Sejumlah karya bermutu di bidang teologi, hukum, sastra dan sejarah, segera bermunculan. Banyak daerah di wilayah ini seperti Pasai, Malaka dan Aceh juga Pattani muncul sebagai pusat pengajaran agama yang menjadi daya tarik para pelajar dari sejumlah penjuru wilayah ini. System pendidikan Islam kemudian segera di rancang. Dalam banyak batas, Masjid atau Surau menjadi lembaga pusat pengajaran. Namun beberapa lembaga seperti pesantren di Jawa dan pondok di Semenanjung Melaya segera berdiri. Hubungan dengan pusat-pusat pendidikan di Dunia Islam segera di bina. Tradisi pengajaran Paripatetis yang mendahului kedatangan Islam di wilayah ini tetap berlangsung. Ibadah Haji ke Tanah Suci di selenggarakan, dan ikatan emosional, spritual, psikologis, dan intelektual dengan kaum Muslim Timur Tengah segera terjalin. Lebih dari itu arus imigrasi masyarakat Arab ke wilayah ini semakin deras. Di bawah bimbingan para ulama Arab dan dukungan negara, wilayah ini melahirkan ulama-ulama pribumi yang segera mengambil kepemimpinan lslam di wilayah ini. Semua perkembangan bisa dikatakan karena lslam, kemudian melahirkan pandangan hidup kaum Muslim yang unik di wilayah ini. Sambil tetap memberi penekanan pada keunggulan lslam, pandangan hdup ini juga memungkinkan unsur-unsur local masuk dalam pemikiran para ulama pribumi.
              Hubungan Asia Tenggara dalam menciptakan peradaban intelektual muslim menimbulkan ilmu pengetahuan dalam beberapa bidang :
a.       Astronomi
Astronomi atau ilmu falak adalah satu bidag ilmu yang paling digemari oleh para ilmuan Muslim selain matematika. Hal ini disebabkan karena kedua bidang ilmu tersebut sangat mendukung peribadatan islam. Diantara para ahli astronomi Muslim yang tersohor adalah al-Biruni, al-Battani, Abul Wafa, Hasan Ibn Haitam, dan lainnya.
b.      Matematika
Ilmu matematika dalam bahasa Arab disebut aljabar (perhitungan), sedangkan istilah algoritme adalah berasal dari nama penemunya yaitu al-Khawarizmi, yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Musa bin Khawarizmi. Ia merupakan salah satu ahli matematika Muslim terkenal di masa khalifah al-Ma’mun. Ia menulis buku aljabar.
c.       Fisika
Ilmu fisika juga berhubungan erat dengan ilmu astronomi. Sehingga karya-karya tentang optik yang ditemukan oleh Hasan Ibn Haitam (965-1039 M) dijadikan dasar bagi bangunan ilmu fisika, yakni dasar bagi Bacon dan Kepler dalam penemuan teropong, teleskop, maupun mikroskop dan dasar dari fotografi.
d.      Kimia
Meskipun bangsa Yunani telah mengenal sejumlah zat kimia, namaun mereka tidak tahu apa-apa mengenai subtansi unsur-unsur zat kimia, seperti : alkohol, asam sulfur, maupun asam nitrat. Orang Arablah yang menemukan itu semua, yang bersamaan dengan penemuan potasium, asam amoniak, nitrat perak, dan merkuri. Maka tidak heran jika berbagai istilah penting dalam kimia juga berasal dari bahasa Arab, seperti: alkohol, alembrik, alkali, dan kimia itu sendiri. Salah satu ilmuwan Muslim yang membidangi kimia adalah Abu Musa Jakfar al-Kufi.

e.       Ilmu Hayat
Dalam bidang ilmu hayat, bangsa Arab tidak berpuas diri dengan hasil dari penerjemahan karya-karya bangsa Yunani. Bangsa Arab pun melakukan kajian dan observasi sendiri secara intensif. Sehingga mereka berhasil memperkaya daftar macam-macam tumbuhan yang tercantum dalam “Daftar Dioscorides” yang berisi sekitar 2000 spesies. Farmapodia atau sejenis ensiklopedia tetumbuhan dan bahan-bahan obat yang belum dikenal bangsa Yunani, seperti: kaper, daun senna, tamarin, kasia, dan mauna.
f.       Ilmu Kedokteran
Salah seorang ahli kedokteran Muslim yang sangat terkenal di sunia Barat adalah Abu Ali al-Hussein bin Abdallah abn Sina, yang lebih terkenal sebagai Ibnu Sina atau Avicenna. Bukunya yang berjudul al-Qanu fi at-Tib atau petunjuk tentang kedokteran. Buku tersebut berisi tentang lima hal, yaitu fisiologi, kebersihan, patologi, pengambilan terapi, dan materi pengobatan.
g.      Filsafat
Ibn Sina atau Avicenna juga merupakan seorang ahli filsafat. Ia telah membentuk sistem keilmuwan dan pandangan filsafat skolastiknya secara gamblang. Adapun karya utamanya antara lain Kitab al-Shifa (Buku Penyembuhan), dan Kitab al-Isharat wa’i Tanbihat (Pegangan bagi Pengajaran dan Peringatan).
h.      Sastra
i.        Geografi dan Sejarah
j.        Sosiologi dan Ilmu Politik
k.      Arsitektur dan Seni Rupa
l.        Musik

9)      Sebutkan tentang keberadaan Kerajaan-kerajaan Islam di pulau Nusantara ?
Jawab:
Agama Islam mulai berkembang di jazirah Arab pada tahun 622 M. Mula – mula, Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, setelah beliau mendapat wahyu dari ALLAH SWT. Dalam waktu singkat, Agama Islam tersebar luas di Indonesia. Waktu itu, kekuatan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sudah mulai melemah. Kerajaan – kerajaan yang berada di bawah kekuasaannya mulai mlepaskan diri dan raja – rajanya memeluk Agama Islam. Setelah itu, bermunculan Kerajaan Islam di Indonesia.
a.       Kerajaan Samudra Pasai
Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13. Kerajaan Islam yang pertama muncul di Indonesia ialah Kerajaan Samudra pasai. Kerajaan ini terletak di Pantai Timur Sumatera, sekitar Sungai Jambu Air dan Sungai Pasai, daerah Lhokseumawe.
Pada awalnya, Kerajaan Samudra Pasai terdiri atas 2 Daerah, yaitu Samudra dan Pasai. Kedua daerah itu telah lama menjadi persinggahan dan bermukim para saudagar
dari Arab, Persia, dan India. Sesudah kekuasaan Islam muncul, kedua daerah ini disatukan menjadi Kerajaan Samudra Pasai.
b.      Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-16. Kerajaan ini terletak di tepi Selat Malaka. Pusat Kerajaan Aceh terdapat dikutara (banda Aceh sekarang).
Pada tahun 1511 M, bangsa portugis menguasai Malaka. Dari Malaka, Portugis kemudian menguasai Samudra Pasai. Sejak itu, para pedagang Islam mencari pelabuhan lain untuk menghindari Portugis. Pelabuhan baru itu adalah Aceh. Dari sinilah muncul Kerajaan baru, yaitu Kerajaan Aceh.
c.       Kerajaan Demak
Pada abad ke-16 muncul kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, yaitu Kerajaan Demak. Semula Demak merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah kekuasaan Majapahit. Keika Majapahit runtuh akibat perang saudara pada tahun 1478, pusat kerajaan Hindu berpindah ke kuling dan akhirnya ke Daha (Kediri). Runtuhnya Majapahit menyebabkan bangkitnya Demak menjadi kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.
d.      Kerajaan Banten
Pada awal abad ke-16, daerah  jawa Barat dikuasai oleh Kerajaan Pajajaran yang beragama Hindu. Dalam waktu yang singkat, seluruh pantai utara Jawa Barat dapat dikuasai oleh Fatahillah. Agama Islam lambat laun tersebar di Jawa Barat. Fatahillah kemudian menjadi wali dan mendapat gelar Sunan Gunung Jati dan berkedudukan di Cirebon.
Pada tahun 1522, putera Fatahillah yang bernama Hasanuddin diangkat menjadi penguasa di Banten. Fatahillah sendiri mendirikan pusat kegiatan keagamaan di Gunung Jati, Cirebon, sampai beliau wafat pada tahun 1570. Jadi pada awalnya, kerajaan Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Demak.
e.       Kerajaan ternate dan Tidore
Sejak abad ke-13, maluku sudah ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang Islam dari Jawa dan Melayu, Seiring dengan ramainya perdagangan, berdatanglah pula para mubaligh dari Jawa Timur untuk mengajarkan Agama Islam.
Kerajaan Ternate merupakan kerajaan yang mendapatkan pengaruh Islam dari para pedagang Jawa dan Melayu. Selain Kerajaan Ternate, juga terdapat Kerajaan Tidore. Raja tidore yang terkenal ialah Pangeran Nuku.

10)  Bagaimana menurutmu tentang kondisi umat Islam sekarang pada abad ke-21 yang ada pada negara-negara di Asia Tenggara ?
Jawab:
Menurut saya kondisi umat Islam saat ini penuh dengan kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu terkait dengan kapasitas intelektual dan problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu). Kelemahan umat Islam yang terkait dengan kapasitas intelektual meliputi:
- Dho'fut Tarbiyah (lemah dalam pendidikan). Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal (pengkaderan) sangat dirasakan oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan juga pembinaan dan pengkaderan lemah maka akan mustahil melahirkan anasir-anasir dalam nadhatul umat (kebangkitan umat).
- Dho'fut Tsaqofah (lemah dalam ilmu pengetahuan). Dewasa ini sedang sangat pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi umat Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang lainnya, ini disebabkan karena wawasan umat Islam yang sempit dan terbatas juga lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ini disebabkan kemauan umat untuk menuntut ilmu sangat rendah.
- Dho'fut Takhthith (lemah dalam perencanaan-perencanaan). Umat Islam sekarang ini tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana perjuangannya penuh dengan misteri. Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak diproduk dari pembinaan-pembinaan yang baik dan tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang memadai.
- Dho'fut Tanjim (lemah dalam pengorganisasian). Sekarang ini terjadi gerakan-gerakan yang mengibarkan bendera kebathilan, mereka membangun pengorganisasian yang solid sementara umat Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga kebathilan akan di atas angin sedangkan umat Islam akan menjadi pihak yang kalah. Sesuai perkataan khalifah Ali ra "Kebenaran tanpa sistem yang baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisasi dengan baik".
- Dho'ful Amniyah (lemah dalam keamanan). Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan baik moril dan materil sehingga negeri-negeri muslim yang kaya akan sumber daya alam dirampok oleh negeri-negeri non muslim. Begitu pula dengan Iman, umat lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada aqidah dan dibiarkan serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada proteksi yang memadai.
- Dho'fut Tanfidz (lemah dalam memobilisasi potensi-potensi diri). Umat Islam dewasa ini tidak menyadari bahwa begitu banyak nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan dan tidak mensyukurinya. Jika umat Islam mersyukuri segala nikmat Allah dari bentuk syukur itu akan muncul kuatut tanfidz yaitu kekuatan untuk memobilisir diri dan sekarang umat Islam lemah sekali dalam memobolisir diri apalagi memobilisir secara kolektifitas.
Lebih jelas lagi Huzaifah menuturkan gejala yang terjadi dalam ummat Islam mengenai kelemahan dalam problematika moral (Maradun Nafs). Kelemahan-kelemahan dalam problematika moral yang terjadi pada umat Islam sekarang yaitu:
• Adamus Saja'ah (hilangnya keberanian). Umat Islam tidak seperti dahulu yang berprinsip laa marhuba illalah (tiada yang ditakuti selain Allah) sehingga tidak memiliki keberanian seperti orang-orang terdahulu yakni Rasulullah dan para sahabatnya yang terkenal pemberani. Sekarang ini umat Islam mengalami penyakit Al Juban (pengecut). Rasa takut dan berani itu berbanding terbalik sehingga jika seorang umat Islam takut kepada Allah maka ia akan berani kepada selain Allah tetapi sebaliknya jika ia takut kepada selain Allah maka ia akan berani menentang aturan-aturan Allah SWT.
• Adamus Sabat (hilangnya sikap teguh pendirian). Umat Islam mulai memperlihatkan mudah mengalami penyimpangan-penyimpangan dan perjalanan hidupnya karena disebabkan oleh :
1. Termakan oleh rayuan-rayuan.
2. Terserang oleh intimidasi atau teror-teror.
Salah satu illutrasi hilangnya sabat (keteguhan) ini adalah prinsif-prinsif hidup kaum muslimin tidak lagi dipegang hanya sering diucapkan tanpa dipraktekan. Sebagai contoh Islam mengajarkan kebersihan sebagian dari Iman tetapi di negari-negeri kaum muslim kondisinya tidak bersih menjadi pemandangan pada umumnya.
• Adamut Dzikriyah (hilangnya semangat untuk mengingat Allah)
Dalam Islam lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepad Allah. Umat Islam dzikirullah-nya lemah maka mereka kehilangan identitas mereka sendiri sebagai Al Muslimum. Sebagaimana Allah berfirman dalam Qs. Al Hasyr ayat 19 "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik".
• Adamus Sabr (hilangnya kesabaran). Kesabaran merupakan salah satu pertolongan yang paling pokok bagi keberhasilan seorang muslim, sesuai firman Allah Qs.2:153 "Hai orang-orang beriman mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".
Kesabaran meliputi:
1. Ashabru bitha'at (sabar dalam ketaatan).
2. Ashabru indal mushibah (ketaatan ketika tertimpa musibah).
3. Ashabru anil ma'siat (sabar ketika menghadapi maksiat).
Sebagai umat Islam harus memiliki kesabaran ketiganya.
• Adamul Ikhlas (hilangnya makna ikhlas). Ikhlas tidak identik dengan tulus. Tulus artinya melakukan sesuatu tanpa perasaan terpaksa padahal bisa saja orang itu ikhlas walaupun ada perasaan terpaksa. Contohnya pada seseorang yang melakukan shalat subuh yang baru saja jaga malam sehingga sanat terasa kantuk tetapi karena shalat adalah suatu kewajiban perintah Allah swt ia tetap mengerjakannya dsb.
• Adamul Iltizam (hilangnya komitmen). Dewasa ini kaum muslimin  kebanyakan tidak istiqomah berkomitmen terhadap Islam bahkan tidak sepenuhnya sadar bahwa Islam harus menjadi pengikat utama dalam hidupnya sehingga mereka banyak menggunakan isme-isme yang lain.
          Pada abad ke-21 umat islam dihadapkan pada era dimana teknologi telah mengalami kemajuan dengan pesat. Baik di bidang informasi, transportasi dan pendidikansampai pada teknologi perang. Keajuan teknologi ini memberikan dampak konkrit bagi persaudaraan umat islam, dimana masyarakat mulai bersifat individualis, cenderung tidak peduli dengan kondisi lingkungan disekitarnya bahkan keluarganya sekalipun.
          Selain itu, keajuan teknologi yang dipelopori oleh mayoritas bangsa non-islam seperti yahudi dan amerika telah membuat kaum muslimin dan muslimah menjadi kerdil mental dan tergantung kepada mereka. Sebagai bukti, ketika Negara palestina berperang dengan Israel hanya sedikit umat islam dibelahan bumi yang memberikan kepeduliannya. Bahkan Indonesia yang katanya mayoritas penduduknya adalah beragama islam pun tidak mampu melakukan pergerakan/ bantuan karena telah di control oleh kekuatan ekonomi barat.
          Disamping kemajuan teknologi, ada hal yang lebih memprihatinkan dalam keseharian kita khususnya remaja islam yaitu masalah pergaulan dan sense of belonging dalam beragama islam. Realitanya banyak remaja islam yang melakukan hubungan suami istri diluar nikah bahkan sampai hamil. Ironisnya mereka tidak merasa bersalah setelah menodai agama yang sangat suci ini. Gaya barat (Israel dan Amerika) seakan menjadi sebuah panutan dalam hidup mereka.
          Kemudian terlepas dari itu semua, remaja sekarang seakan malu ketika mengenakan atribut yang menunjukkan bahwa dirinya orang islam. Mereka menilai pakaian yang seperti itu sudah tidak jaman dan tidak gaul. Sehingga mereka lebih memilih pakaian gaya barat yang cenderung membuka aurat dan mengumbar sahwat bagi lawan jenisnya. Anehnya hal- hal yang seperti itu sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi remaja di Indonesia bahkan remaja ummat islam. Padahal sudah jelas disebutkan di dalam Al-Qur’an bahwa menutup aurat wajib hukumnya bagi semua manusia di bumi.
          Bahkan menurut sebagaian pengamat Islam di Asia Tenggara jelek karena sebagian masyarakat muslim di sini masih banyak yang percaya sama takhayul (seperti kekuatan ghaib yang dimiliki dukun) atau memuja kuburan. Islam di Asia Tenggara merupakan lapisan tipis yang mudah mengelupas dan timbunan budaya setempat, Islam tidak membawa pembaharuan lebih tinggi baik secara social, ekonomi, maupun pada dataran Negara atau perdagangan. Pengaruh yang di tanamkan Islam sangat terbatas dan itu pun sudah di campur aduk dengan kepercayaan Hindu Budha.[7]
          Islam di Asia Tenggara sering tidak dimasukan ke dalam wacana umum tentang Islam. Padahal Asia Tenggara merupaka salah satu konsentrasi muslim terbesar di dunia bahkan Indonesia adalah Negara yang mempunyai penduduk terbanyak di seluruh dunia dan konsentarsi muslim hanya bukan Timur Tengah tepatnya daerah-daerah kawasan Arab yaitu tempat di mana Islam lahir.
          Pada masa sekarang ini kita sering mendengar dan melihat slogan-slogan Islami yang setidaknya dapat membesarkan hati kita sebagai umat Islam. Namun pada sisi lain kita harus ingat bahwa memperjuangkan Islam itu tidak hanya sebatas slogan-slogan yang dipampang dikeramaian umum, sehingga setiap orang dapat melihat dan membaca, dan dalam memperjuangkan Islam ini tidak cukup hanya dengan menulis spanduk-spanduk, selebaran-selebaran dan lain sebagainya. Kita sebagai muslim harus sadar bahwa memperjuangkan Islam, untuk mengembalikan kemuliaan Islam dan muslimin kita dituntut untuk memperjuangkan Islam dengan perjuangan yang haqiqi, dengan karya nyata sesuai yang telah di tetapkan oleh Islam.
          Sehingga pada akhirnya ketika kita ingin melihat perubahan yang terjadi terhadap kondisi umat saat ini, maka yang perlu kita lakukan adalah memulai untuk melakukan dakwah harakiyah yang terus meniingkat dengan karakter-karakter yang telah disebutkan diatas. Ketika karakter dakwah harakiyah tersebut terus kita jaga, maka insyallah proses yang telah kita lakukan akan mengubah kondisi umat yang ada.

11)  Tuliskan peninggalan-peninggalan peradaban umat Islam dari abad ke-13 -  abad ke-19 ?
Jawab:
a.       Peinggalan berupa masjid
Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Muslim, berikut adalah masjid peninggalan kerajaan Islam.
1.      Masjid Agung Sumenep (abad ke-15) Sumenep, Jawa Timur
2.      Masjid Agung Surakarta (abad ke-18) Surakarta, Jawa Tengah
3.      Masjid al-Alam Cilincing (abad ke-17) Jakarta Utara, DKI Jakarta
4.      Masjid Caringin (akhir abad ke-19) Pandeglang, Banten
5.      Masjid asy-Syuhada (abad ke-16) Denpasar, Bali
6.      Masjid Kuno Bayan Beleq (abad ke-16) Lombok Barat, NTB
7.      Masjid Pujut (abad ke-16) Lombok Tengah, NTB
8.      Masjid Rabitan (abad ke-16) Lombok Tengah, NTB
9.      Masjid Tua Palopo (abad ke-17) Luwu, Sulawesi Selatan
10.  Masjid Agung Demak (abad ke-14) Demak, Jawa Tengah
11.  Masjid Raya Baiturrahman (abad ke-15) Banda Aceh
b.      Peninggalan berupa istana
Istana raja pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya, serta pembesar kerajaan lainnya. Beberapa istana peninggalan sejarah berorak Islam.
No.
Nama Istana
Lokasi Penemuan
Pembuatan
Peninggalan
1
Istana Kesultanan Ternate
Ternate, Ambon
Abad 14 M
K. Ternate
2
Istana Kesultanan Tidore
Tidore, Ambon
Abad 14 M
K. Tidore
3
Keraton Kasepuhan
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
K. Cirebon
4
Keraton Kanoman
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
K. Cirebon
5
Keraton Kesultanan Aceh
NAD
Abad 15 M
K. Aceh
6
Istana Sorusuan
Banten
Abad 15 M
K. Banten
7
Istana Raja Gowa
Gowa, Sulsel
Abad 16 M
K. Gowa
8
Keraton Kasultanan
Yogyakarta
Abad 17 M
K. Mataram
9
Keraton Pakualaman
Yogyakarta
Abad 17 M
K. Matara
c.       Kaligrafi
Kaligrafi adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Tulisan tersebut biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran. Kaligrafi digunakan sebagai hiasan dinding masjid, batu nisan, gapura masjid dan gapura pemakaman. Batu nisan pertama yang ditemukan di Indonesia adalah batu nisan pada makam Fatimah binti Maimun di Leran, Surabaya. Sedangkan kaligrafi pada gapura terdapat di gapura makam Sunan Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja Mataram, Demak, dan Gowa.
1.      Makam Fatima binti Maimun  Gresik, Jatim (Abad 13 M)
2.      Makam Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai (Abad 14 M)
3.      Makam Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jatim (Abad 15 M)
4.      Makam S. Giri Gresik, Jatim (Abad 15 M)
5.      Makam S. Gunung Jati Cirebon, Jabar (Abad 15 M)
6.      Makam S. Kudus dan S. Muria Kudus, Jateng (Abad 15 M)
7.      Makan Sunan Kalijaga Demak, Jateng (Abad 15 M)
8.      Makan raja-raja Banten Banten (Abad 15 M)
9.      Makam raja-raja Mangkunegaran Astana Giri (Abad 16 M)
10.  Makam raja-raja Gowa Katangga (Abad 16 M)
d.      Peninggala berupa budaya
1.        Upacara Grebeg Besar di Demak. Upacara ini dilaksanakan bertepatan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban.
2.        Pesta Tabuik di Pariaman, Sumatra Barat. Untuk mengenal cucu nabi besar Muhammad SAW dalam membela Islam.
3.        Budaya Dhug Dher di semarang, untuk pertanda dimulainya bulan Ramadhan atau bulan puasa.
4.        Upacara Sekaten di Yogyakarta. Untuk memperingati hari lahirnya nabi Muhammad SAW.
5.        Seni tradisional Betawi yang bercorak Islam Adalam Gambang Kromong, Orks Gambut, dan Lenong.
                         
























PETA ASIA TENGGARA

BUKU REFERENSI

Alwi, Al-Habib, 2001, Sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh, Jakarta: Lentera Basritama.
Apandi, Fajar Sejarah Masuknya Islam Di Nusantara, (Karawang:  UIN, 2010
Azyumardi Azra, 1994, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, Bandung : Mizan.
Fathurohman, Oman, 2010. Sejarah Kebudayaan Islam, CV. Arya Duta, Medan.
Hasymi, A, 1993. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, Al-Ma’rif, Bandung.
Idris, Z.H, 1978. Sejarah Untuk SMA, Mutiara, Jakarta.
Leur, Van J.C, 1955. Indonesia: Trade and Society, W. Van Hoeve Ltd., The Hague-Bandung.
Mahdini , 2002, Islam dan Kebudayaan Melayu, Pekanbaru: Daulat Riau.
Mansur, ahmad. 1415. Menemukan Sejarah wacana Perkembangan. (Penerbit Mizan: Bandung)
Marzuki, Dr. 2009.  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 3 SMP. (UNY : PKn dan Hukum FIS).
Murodi, 2010, Sejarah Kebudayaan Islam, Toha Putra : Semarang
Thohir, Ajid, 1993. Perkembangan dan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Bandung.
Yatim, Badri, 2008. Sejarah Peradaban Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Yusuf, Mundzirin, 2006. Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Penerbit PUSTAKA, Yogyakarta.
Zubaidah, Siti, 2013. Sejarah Peradaban Islam, Wal Ashri Publishing, Medan.




[1] Ajid Thohir, Perkembangan dan Peradaban di Kawasan Dunia islam, (Bandung : PT. Raja Grafindo Persada, 2004) hlm. 260.
[2] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (jakarata: PT Raja Grafindo Persada, 2010, cetakan ke-22) hlm. 201-204
[3] Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. 2004) hlm. 297

[4] Zubaidah Siti. 2013.Sejarah Peradaban Islam.(Medan : Wal Ashri Publishing) hal 376-378.
[5] Ira.M.Lapidus. Sejarah Sosial Umat Islam (U. California, Berteley: PT. Raja Grafindo Persada) hal 751. 
[6] Ahmad Mansur Suryanegara. 1415. Menemukan Sejarah wacana Perkembangan. (Penerbit Mizan: Bandung)
[7] Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A. Renaisans Islam Asia Tenggara:Sejarah Wacana dan Kekuasaan Remaja Rosdakarya, 2000